Teruntuk Mereka yang Merangkul Diriku


Tiada kalimah lain yang aku ingin hargai selain terima kasih. Bukan mudah untuk merangkul diri seperti aku yang, meski aku melihatmu melayang-layang menerka langit yang tinggi, kau juga telah melihatku melompat ke hulu bimasakti, lalu gugur berguntur ke bumi, tercederah parah jiwa dan raga tak terperi, sehingga aku meraung mengalahkan mata-mata kepada air-air mata, lalu merangkulku setelah aku tidak bertenaga lagi. Semoga saja aku dapat berlari mengejarmu walaupun merangkak dan menendang bola ke gawang sebelum berteriak. Tetapi, aku hanya mampu mengajakmu berdiri dan duduk, sambil menguntai sendiri betapa banyaknya rahmat Ilahi, sambil itu juga aku keluarkan kata-kata dan muka-muka untuk mencurah jiwa dan hati. Betapa aku mencintai satu dan semua sejak saat pertama, tetapi dunia ini tidak ada yang selamanya. Sehingga sudah habis masanya, maka pulanglah walaupun aku tidak sempat menghantarkan, dan terbanglah walaupun aku tidak sempat mengiringkan. Semoga waktu masih bersisa di sini, aku akan berkelana selagi ada kudrati dan iradati, untuk menyambung pena dan kata dengan gayaku, meski dulu dan kini terlalu berat untuk kunyatakan, betapa aku mencintaimu.

Kuala Lumpur, 10 Mac 2023

Comments