Harapan di Angin Lalu
Semoga malam yang selalu bertamu dan berlalu
putera puterimu ingin menyapa ke sekian kali
setelah lamanya detik menghindar diri
sebanyak siang berlatarnya ancaman wabah
serta hijau yang terkuningkan gundah
yang bukan-bukan dan tak sudah-sudah
Apa pun zaman dan wajahnya, senyumlah
ibu pertiwi, apa harus lagi sedih yang merubah
sebanyak hati yang selalu merindukan
tanpa didengar lidah yang selalu mendoakan
semua terkasih di kejauhan dan kedekatan
solidariti membuatkan kita selalu segar
di bawah pelitamu yang akan selalu berpijar
Tuaran, 5 Jun 2020
Comments
Post a Comment